Manusia Seperti Sebuah Buku

"Manusia Seperti Sebuah BUKU...."

Cover depan adalah tanggal lahir.
Cover belakang adalah tanggal kematian.

Tiap lembarnya, adalah tiap hari dalam hidup kita dan apa yg kita lakukan.

Ada buku yg tebal,
ada buku yg tipis.

Ada buku yg menarik dibaca,
ada yg sama sekali tidak menarik.:'(

Sekali tertulis, tidak akan pernah bisa di'edit' lagi.

Tapii hebatnya,
seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tiada cacat.

Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin,
Allah SWT selalu menyediakan hari yang baru untuk kita. :)

Kita selalu diberi kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yg benar dalam hidup kita setiap harinya.
Kita selalu bisa memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita kedepannya sampai saat usia berakhir, yang sudah ditetapkanNYA.

Terima kasih Allah SWT utk hari yg baru ini...O:)

Syukuri hari ini....
dan isilah halaman buku kehidupanmu dgn hal2 yg baik semata.

Dan, jangan pernah lupa, untuk selalu bertanya kepada Allah SWT, tentang apa yang harus ditulis tiap harinya.

Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita selesai, kita dapati diri ini sebagai pribadi yg berkenan kepadaNYA.

Dan buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak2 kita dan siapapun setelah kita nanti.

Selamat menulis di buku kehidupanmu,
Menulislah dengan tinta cinta dan kasih sayang, serta pena kebijaksanaan..

Selamat Berpuasa Hari  'Asyura

Kehamilan: Rancang atau tidak?

Sekadar ingin bertanya pendapat.

Yang mana lebih bagus? Kahwin dan terus ada anak atau kahwin dan rancang sehingga keadaan kewangan stabil sebelum ada anak?

Pada pendapat saya, jika tiada masalah seperti faktor kesihatan yang memudaratkan sekiranya mengandung, tidak perlu tunggu dengan lebih lama. Ini disebabkan, selepas perkahwinan, kita tidak tahu jika kita mengalami masalah-masalah sukar untuk hamil atau tidak. Sekiranya kita berusaha di awal perkahwinan, tetapi tidak membuahkan hasil, rawatan dapat diberikan dengan lebih awal dan akan meningkatkan peluang untuk hamil di usia muda.

Tambahan pula, hamil di usia yang lanjut akan memberi pelbagai risiko kepada ibu dan juga bayi. Seeloknya, untuk anak pertama, usaha dan serahkan kepada takdir kemudian barulah membuat perancangan untuk anak yang seterusnya, tetapi perlu diingat, jangan jarakkan terlalu lama kerana ada juga kes di mana terlalu lama merancang sehinggakan sukar untuk hamil untuk anak kedua. 

Ingatlah, anak itu rezeki dan pembawa rezeki.

Pendapat anda bagaimana?